SHOLAT WITIR

Wednesday, September 7, 2022


Sholat witir adalah ibadah sunnah yang tata caranya dianjurkan usai mengerjakan sholat-sholat sunnah lainnya pada malam hari. Jadi, sholat witir menjadi penutup dari ibadah qiyamul lail, seperti sholat tahajud, sholat hajat dan lainnya, serta sholat tarawih pada malam bulan Ramadhan. 

Berbeda dengan sholat sunnah lainnya, Rasulullah SAW mengajarkan sholat witir dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil, yakni boleh satu rakaat saja, tiga rakaat, lima rakaat, hingga maksimal 11 rakaat. Anjuran untuk melaksanakan sholat witir bisa ditemukan di sejumlah hadis. 

Nabi Muhammad saw pernah bersabda: "(Sholat) Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah," (Hadis shahih, riwayat abu Daud: 1212 dan al-Nasa'i: 1693). 

Dalam hadis lainnya, diriwayatkan bahwa Aisyah RA berkata: "Rasulullah SAW sholat 11 rakaat di antara sholat isya sampai terbit fajar. Beliau salam setiap dua rakaat dan mengerjakan sholat witir dengan satu rakaat," (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1216). 

Waktu pengerjaan sholat witir adalah setelah mengerjakan sholat sunnah lainnya, dan boleh pada permulaan malam (sehabis isya), pertengahan malam, atau menjelang waktu subuh. 

Hal ini sesuai dengan hadis yang meriwayatkan bahwa Aisyah RA pernah mengatakan: "Dari setiap malam, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan sholat witir pada permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh," (Hadits shahih, riwayat Bukhari:941 dan Muslim: 1230).

Sholat Witir pada Bulan Ramadhan Sebenarnya, witir bukan termasuk sholat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Namun, para ulama Mazhab Syafii dan Hanbali, serta sebagian ulama Mazhab Maliki berpendapat, khusus pada bulan Ramadhan, sholat witir sunnah dilakukan secara berjamaah. Jadi, sholat witir dianjurkan dikerjakan secara berjamaah setelah tarawih.

Meskipun begitu, anjuran itu tidak berlaku bagi mereka yang berencana melakukan sholat tahajud setelah terbangun dari tidur di tengah malam. Mereka yang meyakini bisa bangun dari tidur pada tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajud dan sholat sunnah lain pada bulan Ramadhan, dianjurkan melakukan sholat witir sendiri saat akhir malam. 

Salah satu dasar pendapat tersebut ialah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (para Malaikat) dan hal itu adalah lebih utama," (Hadis Shahih Muslim Nomor 1256).

Cara Sholat Witir Sendiri 3 Rakaat 

Sholat witir bisa dikerjakan satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. Setiap bulan Ramadhan, banyak umat muslim mengerjakan sholat witir dengan tiga rakaat, terutama yang berjamaah di masjid. Namun, ada dua cara dalam melaksanakan sholat witir tiga rakaat. 

Cara pertama: sholat witir tiga rakaat dikerjakan dengan dua kali salam. Pada cara pertama ini sholat witir dikerjakan dengan 2 rakaat kemudian salam. Lalu, dilanjutkan dengan sholat satu rakaat yang diakhiri dengan salam. 

Cara kedua: sholat witir dikerjakan 3 rakaat tersambung sekaligus dengan satu salam. Pada cara kedua, sholat witir dilakukan tiga rakaat tanpa tasyahud awal, dan diakhiri dengan salam.

1. Niat Salat Witir Sendiri Satu Rakaat أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa. Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

2. Niat Salat Witir Sendiri Dua Rakaat أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa. Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."

3. Niat Salat Witir Sendiri Tiga Rakaat Sekaligus اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala." 

4. Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat yang Dilakukan Sendirian
Pertama, urutan tata cara sholat witir 3 rakaat dengan 2 salam adalah sebagai berikut:

  • Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 2 rakaat 
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati 
  • Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran 
  • Rukuk
  • Itidal 
  • Sujud pertama 
  • Duduk di antara dua sujud 
  • Sujud kedua 
  • Berdiri kembali pada rakaat kedua 
  • Baca surat Surat Al-Fatihah dan membaca salah satu surat dalam alquran 
  • Rukuk
  • Itidal 
  • Sujud pertama 
  • Duduk di antara dua sujud 
  • Sujud kedua Duduk tasyahud akhir rakaat kedua 
  • Salam pada akhir rakaat kedua 
  • Kemudian, kembali sholat satu rakaat (dengan membaca niat sholat witir satu rakaat, serta melakukan urutan yang sama seperti di rakaat pertama, diakhiri tasyahud akhir dan salam).


Kedua, urutan tata cara sholat witir 3 rakaat dengan 1 salam adalah sebagai berikut:

  • Mengucapkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat 
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati 
  • Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran 
  • Rukuk
  • Itidal 
  • Sujud pertama 
  • Duduk di antara dua sujud Sujud 
  • kedua Berdiri kembali pada rakaat kedua 
  • Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam alquran 
  • Rukuk 
  • Itidal 
  • Sujud pertama 
  • Duduk di antara dua sujud 
  • Sujud kedua 
  • Berdiri kembali pada rakaat ketiga 
  • Baca surat Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam alquran 
  • Rukuk 
  • Itidal Sujud pertama 
  • Duduk di antara dua sujud 
  • Sujud kedua 
  • Duduk tasyahud akhir 
  • Salam


5. Bacaan Doa Setelah Sholat Witir 

Setelah mengerjakan salat witir disunnahkan membaca doa berikut ini dengan diulang sebanyak tiga kali.

 سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ 

Subhaanal malikil qudduus 

Artinya:"Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih." 

Kemudian, dilanjutkan dengan kalimat رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ (robbul-malaa-‘ikati warruuh) yang memiliki makna "Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril."



0 comments:

Post a Comment

 
 
 

Referensi Al Quran

  • Panduan Shalat Lengkap - Imam Asy-Syafi'i - Khatulistiwa -Cetakan Ke 10 - Juli 2021

Hadist

  • Riwayat Abu Hurairah RA